Resign bukanlah sesuatu yang bisa kita putuskan dengan mudah. Apalagi kalau kita belum punya alternatif setelah hengkang dari pekerjaan. Namun, ada beberapa kondisi yang menjadi dorongan ingin resign dari tempat kerja.
Terkadang, kita bisa mengabaikan dorongan tersebut. Tapi, seringnya dorongan ini membuat kita mantap untuk melayangnya surat pengunduran diri.
Daftar Isi
Dorongan Ingin Resign
1. Merasa Nggak Dihargai
Iya sih. Kita pasti memahami. Namanya bekerja sama orang sudah jelas ada perintah-perintah yang harus kita kerjakan.
Bagiku pribadi, hal itu adalah hal yang sangatlah wajar.
Hanya saja, kadang ada saja oknum yang mengaku sebagai atasan membuat karyawannya merasa nggak dihargai. Sebenarnya bukan sama atasa doang sih. Kadang sesama rekan kerja pun bisa nggak saling menghargai.
Kalau sudah begini, siapa pun pasti nggak akan bisa merasa betah untuk tetap bekerja. Beberapa orang pasti mencari batu loncatan lain dan memilih resign dari perusahaan yang nggak mau menghargai mereka.
2. Pressure yang Terlalu Tinggi
Kita, sebagai karyawan, pasti berusaha menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Tapi, dia nggak akan bisa merasa enjoy bekerja saat atasannya terlalu mengatur, memantau dan mengawasinya.
Apalagi kalau mereka memberikan beban kerja di luar tugas dan tanggung jawab kita. Nggak papa sih kalau cuma sekali atau dua kali. Kalau setiap hari? Yah itu sih kayak sengaja memberikan kita tekanan yang berlebihan.
Dorongan ingin resign yang ini sih masih bisa tahan dalam level tertentu. Saat, kita sudah nggak bisa menahannya maka kita nggak akan segan buat menyerahkan surat pengunduran diri ke HRD.
3. Stres juga Dorongan Ingin Resign
Banyak orang yang merasa stres dan nggak bahagia sama pekerjaan tertentu. Khususnya pekerjaan yang di luar bidang kemampuannya.
Dulu aku juga merasakan stres karena pekerjaan. Terlebih kalau sudah melewati pertengahan tahun. Aku harus mulai mempersiapkan beragam data kemajuan usaha untuk kepentingan bikin proyeksi budget produksi untuk tahun depan.
Sebenarnya stres karena merasa pekerjaanku sudah over load gitu sih. Begitu kelar ya aku sudah biasa lagi.
Nah, kalau stres dan nggak bahagia sama pekerjaan itu berlangsung dalam jangka panjang atau bahkan terus-terusan. Ini bisa jadi sinyal kita untuk segera melayangkan surat resign dari perusahaan lho.
4. Merasa Bayarannya Nggak Sepadan
Apa sih tujuan kita bekerja? Nggak hanya mencari kesibukan doang βkan ya? Itu kenapa urusan upah atau bayaran menjadi hal yang penting.
Ketika kita merasa apa yang kita dapatkan (bayaran) nggak sesuai dengan beban pekerjaan kita. Lantas, saat meminta kenaikan gaji pun, kita malah mendapatkan penolakan. Maka, bisa jadi kita sudah dieksploitasi sama perusahaan lho.
Aku pikir ini adalah dorongan ingin resign yang paling kuat. Biar kita bisa mencari perusahaan yang bisa lebih menghargai kita.
5. Hilangnya Jati Diri
Bila kita adalah orang yang sabar, nggak mudah terpancing emosi dan selalu tenang. Lantas karena pekerjaan, kita jadi mudah marah, gampang banget tersinggung dan nggak akan segan buat memaki orang. Maka, kita perlu merasa khawatir. Kenapa?
Kadang ada lho pekerjaan yang bisa bikin kita kehilangan jati diri begitu. Mungkin karena kita terlalu lelah dan stres.
Andai masalah ini kita biarkan saja. Maka, bukan nggak mungkin bisa mempengaruhi masalah mental, fisik dan kepribadian kita.
Oleh karena itu, kita bisa saja merasa bahwa ini adalah dorongan ingin ke luar dari pekerjaan.
Sudah Merasakan Dorongan Ingin Resign Di Tempat Kerja?
Aku setuju dengan pendapat bahwa sebaiknya kita memilih pekerjaan yang bisa membuat kita merasa happy dan enjoy saat mengerjakannya. Bahkan bila bayarannya lebih kecil dari pekerjaan yang sebelumnya.
Karena memiliki dorongan ingin resign di tempat kerja tuh bukan hal yang menyenangkan.
Meski begitu, boleh dong kalau kutanya sudahkan Teman-teman merasakan dorongan tersebut saat ini? Kalau belum, usahakan untuk nggak merasakannya ya. Jadi, buatlah dirimu merasa nyaman saat bekerja.
Pernah waktu masih kerja di lembaga keuangan. karena pernah denger ceramah ustad dan akhirnya beneran resign. Abis itu di kantor baru karena managernya bagian dr keluarga kok malah ngga nyaman sekantor ada yang kenal apalgi keluarga. Trus resign lagi…
Alhamdulillah skrg kantornya nyaman jadi blm ada niat resign lagi, hehe
saiyah termasuk golongan yang kalau sudah tidak nyaman, seperti pertimbangan di atas, terutama poin satu, ya, penghargaan, langsung hengkang. aku tak banyak kerja kantoran. dan hampir semuanya kalau resign ketika betul-betul kondisi sudah benar-benar tidak bisa ditoleransi. udah gak mikir bakal langsung dapat kerjaan baru apa enggak.
Kalo bayarnya gak sepadan memang bikin gak betah dah ya buat kerja. Udah pontang-panting mengeluarkan segenap tenaga, eh tapi bayarannya gak setimpal. Lebih baik ya cari yang lain aja
Dulu sampe ada jingle, “Gajinya satuuu, kerjaannya banyaaak….” alias mesti ngerjain banyak kerjaan di luar job desk tanpa uang tambahan. Kalo ada peluang kerja di tempat lain, langsung resign deh.
Jadi merasa diri ingin berhenti kerja karena banyak faktor itu sebenarnya wajar ya
Saya juga pernah merasakan
Daripada kerja gak betah, banyak tekanan bisa bisa mencelakakan diri lebih baik ganti majikan saja
Cari yg lebih baik. Hehe…
Dari pengalaman, kalau pekerjaan itu sangat dibutuhkan, sekuat apapun dorongan untuk resign, kudu diri didamaikan dengan situasi kerja yang hingga menemukan tempat kerja baru.
Harus lebih jeli dan gesit nyari tempat untuk pindah kerja.
Di awal merintis karir saya pingin resign bukan karena alasan2 di atas, tapi karena boring!
perusahaan menuju kemunduran aka bangkrut
tapi saya berusaha bertahan tetap bekerja selama setahun agar punya curiculum vitae yang lumayan ^^
Alasan orang resign macem2. Kadang emang gajinya gak sepadan ma effort. Tapi kadang ada yang milih asalkan lingkungan kerjanya kondusif ya dibetah2in, apalagi saat ini nyari kerjaan susah huhu.
Tapi kalau mau resign pun kudu dikalkulasi dahulu untung ruginya. Soal rezeki asal mau usaha, bisa dapat kerjaan lain atau kerja freelance. Apalagi di era digital kyk sekarang, asalkan kreatif ya menghasilkan cuan yaa.
Saya ingin mengatakan setuju, jika tidak dihargai jadi faktor lebih utama daripada gaji. Yuk selamatkan mentalmu.
Pernah banget mengalami ingin resign karena kerjanya gak sesuai ekspektasi.
Hihii.. tapi tetep bertahan karena ada bonus yang menanti setiap bulan. Meski aku juga bukan termasuk orang yang itung-itungan detil, tapi masalah uang ini penting.
Kan kalo uda gajian, jadi makin semangat kerja yaa… apalagi ditambah tunjangan dan bonus. Yang penting juga ada jaminan asuransi kesehatan.
Jadi waktu itu, aku betah-betahin sampai ada moment yang aku rasa memang resign adalah jawaban terakhir.
kalau saya mengamati, dorongan terbesar orang mau resign karena merasa tak dihargai. kalau sudah begitu kerja akan jadi malas banget. apa-apa kayaknya serba salah. Dan kalau dipaksakan, justru akan bahaya. Jadi resign jadi solusi terbaik. Mencari suasana baru dengan orang-orang yang lebih menghargai diri kita.