Cara Memilih Hotel untuk Staycation Biar Beneran Terasa Liburan

Halo, Cuti Lovers! Nggak terasa udah akhir tahun aja ya. Rasanya, baru kemarin lho merasakan euphoria tahun baru dengan kembang api dan ikan bakar. Eh, udah mau tahun baru lagi aja.

Okelah. Sebenarnya, aku tuh mau cerita sedikit tentang acara liburanku yang nggak kusengaja beberapa waktu lalu. Kok nggak kusengaja?

Jadi ceritanya, awal Desember kemarin, aku mudik ke Jember. Bukan mudik rame-rame bareng keluarga besar, tapi sendirian. Maksudku, aku cuma bareng sama sahabatku.

Ada satu urusan penting yang memang harus kubereskan di sana. Proses balik nama sawah yang sudah kujual tahun lalu. Semacam tanda tangan di depan notaris gitulah.

Pas urusan selesai, aku sadar satu hal. Aku butuh tempat istirahat yang tenang. Meski sahabatku nggak akan keberatan kalau ngemper di masjid. Tapi, aku tetap merasa perlu kasih tempat yang nyaman, selain rumah keluargaku.

Bukan karena aku nggak menyimpan rasa rindu buat para sepupuku di sana. Tapi karena perjalanan kali ini butuh ruang.

Ruang untuk istirahat, mikir jernih, dan bernapas pelan setelah hari-hari yang cukup padat. Aku sangat yakin nggak akan mendapatkannya di rumah mereka.

Jadi, aku memutuskan untuk menginap di hotel. Cari-cari cepat lewat Traveloka, dan jadilah mudik ini berubah rasa, semacam staycation kecil yang nggak kurencanakan.

Dari pengalaman itu, aku jadi makin paham kalau cara memilih hotel untuk staycation menentukan banget, mau pulang dengan badan dan pikiran segar, atau justru makin capek.

Daftar Isi

Cara Memilih Hotel untuk Staycation

memilih hotel untuk staycation

Sebelum masuk ke detail satu per satu, aku ingin bilang dulu ke Cuti Lovers. Memilih hotel untuk staycation tuh bukan soal checklist yang kaku. Tapi, lebih ke proses mengenali kebutuhan diri sendiri di momen tertentu.

Katakan saja, pas aku mudik ke Jember kemarin. Aku memahami bahwa hotel bukan hanya tempat buat tidur. Ia jadi ruang jeda, tempat menenangkan pikiran setelah urusan administratif yang cukup menyita energi.

Baca juga:  Checklist Persiapan Glamping Perpaduan Glamor dan Alam

Nah, dari situ aku mulai memilah pelan-pelan. Bukan berdasarkan tren, tapi berdasarkan rasa. Berikut beberapa hal yang akhirnya aku jadikan pegangan saat memilih hotel untuk staycation.

1. Staycation Itu Soal Tujuan, Bukan Sekadar Tempat

Waktu itu, tujuanku jelas. Aku nggak cari hotel yang dekat pusat keramaian, juga nggak butuh itinerary penuh.

Aku cuma ingin tidur nyenyak, mandi lama tanpa terburu-buru, dan punya ruang aman buat jadi diri sendiri.

Makanya, sebelum memilih hotel, aku benar-benar bertanya ke diri sendiri. Seenggaknya ke sahabatku juga karena aku perginya bareng doi. Kayak, kami butuh apa dari menginap ini?

Istirahat total? Me time? Atau sekadar tempat singgah dan menginap yang nyaman?

Dari situ aku paham, staycation bukan soal gaya hidup mewah. Tapi, lebih dekat ke manfaat staycation untuk kesehatan mental.

Semacam memberi jeda, meski sebentar, dari tuntutan harian.

2. Lokasi yang Nggak Ribet, Itu Nikmat

lokasi hotel yang strategis

Kemarin itu, aku sengaja memilih hotel yang lokasinya cukup strategis, tapi bukan di titik paling ramai. Dekat ke tempat urusan, tapi tetap tenang saat malam.

Satu lagi, aku maunya hotel yang dekat sama stasiun. Biar aku nggak perlu terburu-buru mengejar jadwal kereta yang membawaku balik ke Surabaya keesokan harinya.

Lagian nih, buatku, lokasi hotel itu penting, soalnya:

  • nggak bikin stres di jalan,
  • nggak capek sebelum sampai kamar,
  • dan bikin kita nggak merasa “dikejar-kejar waktu”.

Bukan cuma itu doang sih. Staycation ‘kan harusnya memudahkan, bukan malah menambah PR kita. Betul nggak, Cuti Lovers?

3. Jangan Mudah Tergoda Foto Hotel

Siapa sih yang nggak langsung tertarik sama ke-estetik-an foto hotel di aplikasi? Aku malah sempat hampir memilih hotel yang fotonya estetik banget lho. Tapi nggak jadi. Kenapa?

Baca juga:  List Peralatan Glamping untuk Liburan Mewah di Alam

Ya gimana. Pas aku baca deskripsi dan review-nya, aku sadar bahwa estetik belum tentu nyaman.

Akhirnya, aku lebih fokus ke hal-hal yang kelihatannya sepele, tapi terasa besar saat menginap, kayak:

  • kasur dan bantal,
  • kamar mandi bersih,
  • pencahayaan kamar,
  • suasana yang sunyi saat malam.

Di sinilah aku belajar tentang hal yang perlu kuperhatikan saat staycation. Bukan soal seberapa instagramable, tapi seberapa bikin betah.

4. Suasana Hotel Itu Menentukan Rasa Pulang

fasilitas hotel yang menyenangkan

Tahu nggak sih? Hotel yang kupilih tuh nggak heboh. Nggak terlalu besar, tapi rapi dan tenang. Begitu masuk kamar, rasanya aku langsung bisa narik napas panjang.

Which is, buatku, suasana hotel itu penting banget, kayak:

  • apakah hotelnya berisik atau hening,
  • lampunya bikin mata nyaman atau nggak,
  • terus, apakah kamarnya terasa hangat atau dingin secara emosional.

Terkadang ya, hotel dengan bintang biasa saja justru memberi rasa pulang yang lebih manusiawi lho.

5. Review Itu Penting, Tapi Harus Dibaca dengan Hati

Sebelum booking hotel, aku baca review tamu satu per satu. Nggak, aku nggak cari yang paling tinggi nilainya, tapi review dari tamu yang ceritanya jujur.

Kayak, aku lebih percaya review yang membahas beberapa hal, sebagai berikut:

  • kebersihan kamar,
  • sikap stafnya,
  • kenyamanan tidur mereka,
  • kondisi asli kamar.

Dengan begitu, aku berharap bisa terhindar dari beberapa kesalahan memilih hotel untuk staycation yang sering kejadian karena terlalu percaya foto dan rating semata.

6. Budget Bukan Soal Murah atau Mahal

budget yang sesuai dengan kenyamanan

Yang nggak kalah penting lainnya adalah soal budget. Aku nggak menampik ya kalau aku juga mikirin harga saat milih hotel. Maksudku, kalau ada yang murah dan nyaman ‘kan asyik.

Baca juga:  Nikmati Alam dengan Nyaman, Ini Dia Tips Memilih Lokasi Glamping!

Makanya, harga hotel yang kupilih tuh masih masuk akal. Nggak murah banget, tapi juga nggak bikin dompetku nyesek.

Aku dan sahabatku percaya, staycation yang nyaman itu bukan soal harga, tapi soal rasa sepadan. Selama kita pulang dengan pikiran lebih tenang dan badan lebih ringan, rasanya sudah cukup kok.

Gimana dengan kalian, Cuti Lovers? Adakah tips memilih hotel untuk staycation versi kalian yang bikin nyaman?

Staycation yang Baik Bikin Kita Pulang dengan Lebih Utuh

Mudik ke Jember kemarin mengajariku satu hal sederhana. Kadang, kita memang perlu menjauh sedikit untuk bisa kembali dengan versi diri yang lebih utuh.

Lewat pengalaman ini, aku makin yakin bahwa cara memilih hotel untuk staycation itu bukan sekadar teknis. Tapi, soal kejujuran pada diri sendiri.

Tentang apa yang benar-benar kita butuhkan saat berhenti sejenak. Entah itu rasa nyaman, istirahat dengan tenang, dan suasana kamar yang hangat secara emosional.

Aku sih berharap, ceritaku bisa jadi teman buat Cuti Lovers yang lagi merencanakan staycation, entah itu di kota sendiri atau saat mudik sendirian kayak aku.

Karena liburan yang paling berharga, sering kali bukan yang paling jauh lho. Tapi, yang paling menenangkan jiwa dan raga.

Btw, kalian mau baca ceritaku soal pengalaman menginap atau staycation pas mudik ke Jember kemarin nggak sih? Semacam catatan hotelnya gitu lho.

Siapa tahu bisa jadi bahan pertimbangan kalau pas kalian main ke Jember kelak.

3 pemikiran pada “Cara Memilih Hotel untuk Staycation Biar Beneran Terasa Liburan”

  1. Kalo aku, tiap mau staycation itu pasti ngeceknya di Google maps. Pertama dan utama, kan mesti mastiin dulu lokasinya ada dimana, strategis apa nggak. Baru deh kemudian liat lebih detil info lain seperti harga, review dan lainnya. Nganu, biasanya kan review di Google mah jujur jujuuuur yaaa.. jadi bisa banget jadi pertimbangan plus minusnya.

    kalo semuanya udah terpenuhi, baru deh aku compare harga di berbagai aplikasi OTA.
    Setuju sih, murah mahal itu relatif mbak. Yang penting, kita dapet value yang kita mau, sesuai kemampuan kita juga.

    Balas
  2. apalagi sekarng gencar bangeut kan soal promo hotel buat staycation, aku termasuk jrng sih staycationn di hotel, namun secara pribadi ketika memillih stay cation not talk about fomo , dan point point tertullis diatas itu sangat masuk akal di pikiran dan hati

    Balas
  3. Tuliiiis mbaaa, review hotelnya 😘.

    Aku sendiri tiap kali pilih hotel juga akan mikir tujuannya apa dulu. Sekedar utk istirahat transit, atau mau menikmati waktu, utk berduaan Ama suami, atau kumpul Ama temen. Krn beda tujuan, beda juga jenis hotel yg aku book.

    Review dari tamu lain juga aku baca. Terutama jangan sampe aku baca AC kamar ga dingin 🤣🤣. Kalau itu harga mati, begitu ada yg komen ac ga dingin, pasti aku ga bakal jadi booking hotelnya 😅😅.

    Balas

Tinggalkan komentar